CASTING AND MEASUREMENTS ANKLE DISARTICULATION
STUMP MEASUREMENTS
Pengukuran stump di ambil pada saat pasien berdiri dengan tumpuan berat badan pada stump ( pelvis harus pada posisi sejajar).
Pengukuran stump juga dapat diambil saat pasien duduk dengan tumpuan sebagian berat badan pada bagian ujung distal stump.
Bagian- Bagian yang Perlu Diukur
1. Diameters
Maximum knee diameter
Minimum diameter above malleoli.
Maximum diameter at the bulbous end of the stump.
2. Circumferences
mid patellar tendon level
Apex of fibular head
Minimum circumferences above malleoli ( taken at same level as the diameter).
Maximum circumferences a bulbous end of stump (taken at same level as the diameter).
Circumferences at shaft of tibia/ fibula if needed.
3. Distances/ Lengths
Mengukur interval dari setiap sirkum.
tinggi dari ujung stump sampai ke lantai dengan pasien berdiri.
4. Sound leg measurements
panjang kaki
tinggi heel dari sepatu
Ankle Disarticulation- Measure Chart
1. Personal Data
Nama :
Alamat :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan sebelum/sesudah amputasi :
Tanggal/ tempat amputasi :
Sebab amputasi :
2. Manufacturing Details
Socket type :
Socket materials :
Components :
Fitting date :
Delivery date :
3. Stump Description
Left/right :
Contractures :
Stump description :
Knee joint condition :
Remarks :
CASTING PROCEDURE
TUJUAN
Tujuan pembuatan negative cast adalah untuk memastikan keakuratan model dari stump yang menunjukkan posisi berat badan pada stump atau sebagian berat badan
Problems
1.Karena stump berbentuk bulbous menyebabkan negative cast sulit dilepas.
2. Stump pasien harus menumpu selama casting sehingga soft tissue pada bagian ujung distal harus dalam posisi yang nyaman.
procedure
1. Data pasien secara personal dan pekerjaanya dicatat pada blangko ukur.
2. Pengukuran secara detail stump dan kaki normal juga dicatat pada blangko ukur.
3. Perhatian khusus diberikan pada diameters dan circumferences pada ujung stump bulbous dan mengukur secara jeli pada bagian tersebut.
4. Untuk melepas negative cast dari stump pasien, kita harus memotongnya. Untuk melindungi pasien, sebaiknya kita menempatkan potongan slang berdiameter 1 cm.
5. Memasang stokinet dan memberi tanda pada stump.
6. Blok disusun. Blok ini terbuat dari kayu yang pada bagian permukaan atasnya dilapisi plastazote. 7.Ketika pasien berdiri pada blok ini, pelvis pasien harus pada posisi sejajar.
8.Ujung distal stump pasien dibalut dengan plaster gips pada saat duduk. Sebelum plaster gips mengering, pasien berdiri dengan end of stump pada blok kayu.
9. Stump dibalut dengan plaster gips sampai ke ujung proksimal.
10. Ketika negative gips telah terbentuk, pasien duduk. Negative cast dipotong dengan hati- hati sepanjang slang. Hati- hati saat pengambilan negative cast jangan sampai rusak. Negative cast lalu ditutup dan siap untuk diisi dengan adonan gips.
ortotikprostetik
hasil kerja dari teman teman ortotik prostetik
Senin, 21 Desember 2015
Ankle Disarticulation biomekanik
BIOMEKANIK
Definisi
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi atau mempola yang terjadi antara otot yang bersifat sisa dengan menggunakan prosthesis pada titik tertentu didalam siklus gaya berjalan.
Coronal Plane Alignment
Kebanyakan kosmetika untuk hubungan kaki prosthetik dengan socket itu untuk memusatkan secara langsung dibawah bantalan tumit sepatu.seperti orang yang diamputasi bergeser terhadap sisi prostetik pada cara mid stance gaya reaksi lewat secara medial berhubungan dengan pusat geometrik dari socket.
Sagital Plane Alignment
Tujuan dari bench aligment pada relatif soket untuk kaki pandangan sagital.
Prosthesis harus diposisikan pada pusat geometri dari soket yaitu posisi tengah aligment dari panjang kaki dengan soket kira-kira 5 derajat fleksi.
Heel srike to mid stance
Pada saat heel strike, GRF tepat posterior pada titik geometri soket seperti pada anatomi sendi lutut.hasilnya bahwa moment membuat sisa cabang dari soket berpengaruh pada GRF,sebab rotasi dari prosthesis searah jarum jam.Gaya tersebut terjadi pada sisa cabang pada fase berjalan proksimal posterior dan anterior distal.GRF juga berpengaruh pada lutut yang menyebabkan fleksi.
respon terhadap fleksi lutut harus menjadi kontraksi eksentrik dari paha depan untuk memungkinkan transisi dikendalikan dari heel strike ke posisi foot flat mid stance . itu adalah pada titik ini bahwa lutut mulai memperpanjang membawa pusat gravitasi tubuh atas prosthesis dalam persiapan untuk dimulainya fase ayunan di sisi contralateral
Masalah lainnya yang jelas pada tahap ini adalah anatomi, gaya daerah dimana anterior proksimal socket tekanan mengembang.
Faktor-faktor pendorongnya adalah pada patella tendon yang satu bidang adalah sampai taraf tekanan tertentu.
hilangnya fungsional akibat amputasi Syme di tingkat normal berjalan tidak terlalu signifikan jika diamputasi memakai benar-dipasang dan selaras prostesis.
Biomechanichs melalui ankle prosthesis melalui stump amputasi pergelangan kaki merupakan bantalan stump akhir. dalam beberapa kasus pasien mungkin tidak dapat mentolerir semua tekanan dan sebagai hasilnya kita harus mengambil beberapa beban pada stump proksimal
Rotasi Sumbu Panjang.
bentuk segitiga alami dari ujung atas stump ditekankan sebelum casting dan rectifikasi. stump segitiga di kaitkan ke soket segitiga menolak rotasi
Suspensi
akhir tunggul lebar dan bulat berarti mungkin untuk menggantung soket ke akhir tunggul. ini memberikan suspensi nyaman dan aman. masalah besar kemudian mendapatkan akses terlalu sempit saat melewati soket
Stump tidak akan tumbuh sangat cepat seperti kaki normal,dan stump akan kelihatan memendek,hal itu dengan maksud kelihatan menahan pada tumpuan terakhir stump.ada beberapa kerugian pada long stump karena pada akhir bulbous kosmetiknya tidak bagus.Karena pada long stump susah untuk mengepaskan soketnya dengan baik.Terkadang terjadi karena amputasi yang salah.
Panjang Stump
Stump panjang memberikan masalah utama dalam pembuatannya,yaitu sulit untuk mengepaskan kaki dengan sangat baik,karena tidak mungkin selalu bisa sesuai pada mekanisme lutut.Kaki yang harus biasa digunakan adalah sach foot(low profile).Sach foot memberikan gaya berjalan yang tepat.Heel yang sangat rendah membuat kaki sangat baik untuk ruang terbatas yang tersedia.
Biomechanichs melalui ankle prosthesis melalui stump amputasi pergelangan kaki merupakan bantalan stump akhir. dalam beberapa kasus pasien mungkin tidak dapat mentolerir semua tekanan dan sebagai hasilnya kita harus mengambil beberapa beban pada stump proksimal
Definisi
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi atau mempola yang terjadi antara otot yang bersifat sisa dengan menggunakan prosthesis pada titik tertentu didalam siklus gaya berjalan.
Coronal Plane Alignment
Kebanyakan kosmetika untuk hubungan kaki prosthetik dengan socket itu untuk memusatkan secara langsung dibawah bantalan tumit sepatu.seperti orang yang diamputasi bergeser terhadap sisi prostetik pada cara mid stance gaya reaksi lewat secara medial berhubungan dengan pusat geometrik dari socket.
Sagital Plane Alignment
Tujuan dari bench aligment pada relatif soket untuk kaki pandangan sagital.
Prosthesis harus diposisikan pada pusat geometri dari soket yaitu posisi tengah aligment dari panjang kaki dengan soket kira-kira 5 derajat fleksi.
Heel srike to mid stance
Pada saat heel strike, GRF tepat posterior pada titik geometri soket seperti pada anatomi sendi lutut.hasilnya bahwa moment membuat sisa cabang dari soket berpengaruh pada GRF,sebab rotasi dari prosthesis searah jarum jam.Gaya tersebut terjadi pada sisa cabang pada fase berjalan proksimal posterior dan anterior distal.GRF juga berpengaruh pada lutut yang menyebabkan fleksi.
respon terhadap fleksi lutut harus menjadi kontraksi eksentrik dari paha depan untuk memungkinkan transisi dikendalikan dari heel strike ke posisi foot flat mid stance . itu adalah pada titik ini bahwa lutut mulai memperpanjang membawa pusat gravitasi tubuh atas prosthesis dalam persiapan untuk dimulainya fase ayunan di sisi contralateral
Masalah lainnya yang jelas pada tahap ini adalah anatomi, gaya daerah dimana anterior proksimal socket tekanan mengembang.
Faktor-faktor pendorongnya adalah pada patella tendon yang satu bidang adalah sampai taraf tekanan tertentu.
hilangnya fungsional akibat amputasi Syme di tingkat normal berjalan tidak terlalu signifikan jika diamputasi memakai benar-dipasang dan selaras prostesis.
Biomechanichs melalui ankle prosthesis melalui stump amputasi pergelangan kaki merupakan bantalan stump akhir. dalam beberapa kasus pasien mungkin tidak dapat mentolerir semua tekanan dan sebagai hasilnya kita harus mengambil beberapa beban pada stump proksimal
Rotasi Sumbu Panjang.
bentuk segitiga alami dari ujung atas stump ditekankan sebelum casting dan rectifikasi. stump segitiga di kaitkan ke soket segitiga menolak rotasi
Suspensi
akhir tunggul lebar dan bulat berarti mungkin untuk menggantung soket ke akhir tunggul. ini memberikan suspensi nyaman dan aman. masalah besar kemudian mendapatkan akses terlalu sempit saat melewati soket
Stump tidak akan tumbuh sangat cepat seperti kaki normal,dan stump akan kelihatan memendek,hal itu dengan maksud kelihatan menahan pada tumpuan terakhir stump.ada beberapa kerugian pada long stump karena pada akhir bulbous kosmetiknya tidak bagus.Karena pada long stump susah untuk mengepaskan soketnya dengan baik.Terkadang terjadi karena amputasi yang salah.
Panjang Stump
Stump panjang memberikan masalah utama dalam pembuatannya,yaitu sulit untuk mengepaskan kaki dengan sangat baik,karena tidak mungkin selalu bisa sesuai pada mekanisme lutut.Kaki yang harus biasa digunakan adalah sach foot(low profile).Sach foot memberikan gaya berjalan yang tepat.Heel yang sangat rendah membuat kaki sangat baik untuk ruang terbatas yang tersedia.
Biomechanichs melalui ankle prosthesis melalui stump amputasi pergelangan kaki merupakan bantalan stump akhir. dalam beberapa kasus pasien mungkin tidak dapat mentolerir semua tekanan dan sebagai hasilnya kita harus mengambil beberapa beban pada stump proksimal
SYME PROSTHESIS & COMPONENTS
SYME PROSTHESIS & COMPONENTS
Rotation about long axis
Bentuk segitiga ujung stump ditekankan selama proses casting dan retifikasi. Ini bertujuan agar stump mampu melawan rotasi dari soket tersebut.
Suspension
Akhir stump yang bulat & melebar memungkinkan untuk menggantungkan soket ke ujung stump. Hal ini memberikan kenyamanan yg bagus serta suspensi yang aman. Namun masalahnya stump akan kesulitan untuk masuk ke dalam soket melewati bagian yg sempit.
Panjang Stump
Stump yg panjang memberikan masalah besar dalam hal ini sulit untuk membuat stump tersebut fit dengan kaki yg memiliki ankle mekanisme yang baik.
Feet/Kaki
Stump syme ini selalu panjang, ini memberikan masalah saat foot fitting & alignment device. Beberapa kaki prostesis memiliki ketinggian rata-rata 7-9cm, tapi itu normal mengingat hanya ada sekitar 5cm dari ujung stump ke tanah.
Conventional Prosthesis
Salah 1 konstruksi konvensional yang umum yaitu penggunaan SACH foot yang telah dimodifikasi. Bantalan tumit lebih rendah daripada normal sehingga ketinggian yang tepat dapat diperoleh.
Modular Prosthesis
Beberapa feet energy storing seperti Quantum , Seattle dan Flex foot merupakan kaki dengan ketinggian rendah, hal ini memudahkan kita untuk mengatur alignment antara kaki & soket.
Cosmesis
Cosmesis (kosmetik) untuk kasus amputasi syme tidak akan bagus karena bentuk akhir stump yg bulat besar. Berikut adalah 2 saran bagaimana membuat cosmesis yang sebenarnya :
Conventional prosthesis
Modular prosthesis
protthetic solution
biomekanik dari pergelangan kaki disarticulation prostesis soket selalu meluas ke bagian proksimal sehingga harus dipotong dengan memangkas jalur mirip dengan PTB soket.
Ada 2 metode yg dapat digunakan untuk memasukkan stump kedalam soket,yaitu:
1) panel opening.
prostheses dengan panel opening biasanya terbuat dari plastik, baik polypropylene atau paling sering laminasi GPR (glass reinforced plastic). tipe kuno prostesis terbuat dari kulit dan baja.
satu masalah besar dengan soket tipe panel adalah bahwa prostesis sangat lemah oleh luka. (semakin besar panel kekuatan kurang dari soket).
2) push fit liner.
liner bagian dalam terbuat dari beberapa jenis bahan, misalnya kulit atau paling sering pelite. liner dibuat agar sesuai stump di dalam (soft soket), dan di luar itu memiliki bentuk kerucut. liner dibagi sepanjang panjangnya stump untuk memungkinkan akses yaitu berupa penekanan yg merata dan kemudian stump dengan liner didorong ke dalam hardsoket yang terbuat dari logam atau plastik yang paling umum (GRP atau polypropylene).
berikut ini adalah contoh dari dua tipe dasar soket dan bahan yang digunakan untuk prostesis:
Panel opening
a. GRP (Glass Reinforced Plastic)
b. Polypropylene
c. Leather and steel
Push fit liner
a. Polypropylene and GRP
b. Aluminum and a soft leather insert
(aluminium dgn memasukkan kulit lembut )
PANEL OPENING
GRP (glass reinforced plastic).
GRP baik untuk jenis prosthesis, karena teknik pembuatannya memudahkan untuk mengunci panel sehingga meningkatkan kekuatan.
laminasi dilakukan dalam dua tahap:
1.laminasi dibuat kuat dan akan memberikan struktur soket dasar,
2.laminasi kedua dibuat lebih tipis karena fungsi utama ini akan membuat tumpang tindih panel atas soket.
ketika menggunakan GRP juga memungkinkan untuk membuat penguatan lokal untuk meningkatkan kekuatan di daerah stres yang tinggi yaitu disepanjang stump dengan menambahkan fiberglass atau carbonfibers.
POLYPROPYLENE
polypropylene menjadi lebih populer, karena teknik pembuatan yang mudah dan biaya bahan murah. namun bukan bahan yg terbaik karena fleksibilitas yang tinggi dari materi itu akan menciptakan bentuk melengkung di tepi stump. Selain itu juga sulit untuk menempatkan panel secara akurat.
Dan sangat sulit untuk membuat soket cukup kuat.
KULIT & BAJA
kulit dan baja sebelumnya digunakan untuk Symes prostesis. tetapi prostesis menjadi sangat berat dan kosmetiknya tidak terlalu bagus. soket kulit yang kaku dibuat dengan bagian posterior terbuka, dan korset kecil diterapkan untuk memegang stump. soket dan kaki dihubungkan dengan baja pada bagian lateral dan medial.
PUSH FIT LINER.
POLYPROPYLENE & GRP.
polypropylene dan GRP keduanya bahan yang sangat baik untuk ekstremitas jenis fit push. sebuah liner dalam sebagian besar terbuat dari pelite dimana bagian dalam dibuat sesuai stump dan bagian luar dibuat kerucut. untuk alasan biomekanik perpecahan ini adalah yang terbaik dilakukan pada aspek medial atau lateral.
ukuran keseluruhan soket menjadi lebih besar tetapi soket luar dapat dibuat tanpa jendela dan untuk itu dapat dibuat lebih tipis.
ALUMINUM AND A SOFT LEATHER INSERT.
aluminium dgn memasukkan kulit lembut juga dapat digunakan untuk produksi prostesis. pembuatan "tube" dari logam relatif mudah tapi dalam memasukkan kulit lebih sulit. teknologi ini sangat tidak cocok untuk iklim panas di mana kulit akan membusuk dan logam akan menimbulkan korosi dan retak.
Ada 2 metode yg dapat digunakan untuk memasukkan stump kedalam soket,yaitu:
1) panel opening.
prostheses dengan panel opening biasanya terbuat dari plastik, baik polypropylene atau paling sering laminasi GPR (glass reinforced plastic). tipe kuno prostesis terbuat dari kulit dan baja.
satu masalah besar dengan soket tipe panel adalah bahwa prostesis sangat lemah oleh luka. (semakin besar panel kekuatan kurang dari soket).
2) push fit liner.
liner bagian dalam terbuat dari beberapa jenis bahan, misalnya kulit atau paling sering pelite. liner dibuat agar sesuai stump di dalam (soft soket), dan di luar itu memiliki bentuk kerucut. liner dibagi sepanjang panjangnya stump untuk memungkinkan akses yaitu berupa penekanan yg merata dan kemudian stump dengan liner didorong ke dalam hardsoket yang terbuat dari logam atau plastik yang paling umum (GRP atau polypropylene).
berikut ini adalah contoh dari dua tipe dasar soket dan bahan yang digunakan untuk prostesis:
Panel opening
a. GRP (Glass Reinforced Plastic)
b. Polypropylene
c. Leather and steel
Push fit liner
a. Polypropylene and GRP
b. Aluminum and a soft leather insert
(aluminium dgn memasukkan kulit lembut )
PANEL OPENING
GRP (glass reinforced plastic).
GRP baik untuk jenis prosthesis, karena teknik pembuatannya memudahkan untuk mengunci panel sehingga meningkatkan kekuatan.
laminasi dilakukan dalam dua tahap:
1.laminasi dibuat kuat dan akan memberikan struktur soket dasar,
2.laminasi kedua dibuat lebih tipis karena fungsi utama ini akan membuat tumpang tindih panel atas soket.
ketika menggunakan GRP juga memungkinkan untuk membuat penguatan lokal untuk meningkatkan kekuatan di daerah stres yang tinggi yaitu disepanjang stump dengan menambahkan fiberglass atau carbonfibers.
POLYPROPYLENE
polypropylene menjadi lebih populer, karena teknik pembuatan yang mudah dan biaya bahan murah. namun bukan bahan yg terbaik karena fleksibilitas yang tinggi dari materi itu akan menciptakan bentuk melengkung di tepi stump. Selain itu juga sulit untuk menempatkan panel secara akurat.
Dan sangat sulit untuk membuat soket cukup kuat.
KULIT & BAJA
kulit dan baja sebelumnya digunakan untuk Symes prostesis. tetapi prostesis menjadi sangat berat dan kosmetiknya tidak terlalu bagus. soket kulit yang kaku dibuat dengan bagian posterior terbuka, dan korset kecil diterapkan untuk memegang stump. soket dan kaki dihubungkan dengan baja pada bagian lateral dan medial.
PUSH FIT LINER.
POLYPROPYLENE & GRP.
polypropylene dan GRP keduanya bahan yang sangat baik untuk ekstremitas jenis fit push. sebuah liner dalam sebagian besar terbuat dari pelite dimana bagian dalam dibuat sesuai stump dan bagian luar dibuat kerucut. untuk alasan biomekanik perpecahan ini adalah yang terbaik dilakukan pada aspek medial atau lateral.
ukuran keseluruhan soket menjadi lebih besar tetapi soket luar dapat dibuat tanpa jendela dan untuk itu dapat dibuat lebih tipis.
ALUMINUM AND A SOFT LEATHER INSERT.
aluminium dgn memasukkan kulit lembut juga dapat digunakan untuk produksi prostesis. pembuatan "tube" dari logam relatif mudah tapi dalam memasukkan kulit lebih sulit. teknologi ini sangat tidak cocok untuk iklim panas di mana kulit akan membusuk dan logam akan menimbulkan korosi dan retak.
Ankle disarticulation anatomy surface
ANKLE DISARTICULATION ANATOMY AND SURFACE A.D.
Ankle joint termasuk sendi sinovial hinge joint, dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula. Diperkuat oleh ligamen deltoideum dan ligamen collateral lateral
KETERANGAN
Tulang Pedis terdiri dari : Tarsus, Metatarsus, Phalanges.
Tarsus tersusun atas :
Os talus
Os Calcaneus
Os Naviculare
Ossa Cuneiforme laterale – intermedium – mediale dan Os cuboideum.
A. Os Talus
Terbagi atas :
Caput Tali (Distal)
Collum Tali dan Corpuss Tali
terdapat Facies Plantaris dan Dorsalis
Facies Dorsalis terdapat Facies articularis medialis, superior dan lateralis yang disebut TROCHLEA TALI
Bagian Caput terdapat articularis navicularis.
Dan Facies Plantaris terdapat Facies articularis calcanea prosterior, anterior, dan media.
B. OS CALCANEUS
Terdiri Atas :
Bagian terbesar disebut CORPUS
Facies Dorsalin terdapat facies articularis anterior, prosterior, dan medialis.
Bagian proximale facies articularis menonjol disebut : SUSTENTACULUM TALI
C. OS NAVICULAR
Tulang ini berbentuk Perahu.
D. OS CUNEIFORMIA MEDIALE (I)
Bagian proximale bertemu Os naviculare
Bagian distal bertemu Os metatarsal (I)
Bagian Lateral bertemu Os cuneiforme (II) dan (III)
E. OS CUNEIFORME INTERMEDIUM
Bagian proximale bertemu Os naviculare
Bagian Distal bertemu Os Metatarsal (II)
Bagian Lateral bertemu Os Cuneiforme (III)
Bagian Medial bertemu Os Cuneiforme (I)
F. OS CUNEIFORME LATERAL (III)
Bagian Proximale bertemu Os Naviculare
Bagian Distal bertemu Os Metatarsal (II)
Bagian Lateral bertemu Os Cuboideum
Bagian Medial bertemu Os cuneiforme (II) dan Os Metatarsal (II)
G. OS CUBOIDEUM berbentuk kubus
Bagian Proximale bertemu Os Calcaneus
Bagian Medial bertemu Os Naviculare dan Os Cuneiforme III
Bagian Distal bertemu Os Metatarsal IV dan V
Metatarsus
Tersusun atas : Metatarsale I-V yang terbagi atas :
Basis
Caput
Corpus
Basis metatarsal I ke plantar terdapat tuberositas ossis metatarsal I. Os metatarsal V ke Lateral terdapat Tuberositas Ossis Metatarsal V.
PHALANGES
Tersusun atas Phalanges I-V : Untuk Phalanges I terdiri atas phalank Proximalis dan Phalank Distalis, sedangkan phalange II – V, terdiri atas phalank proximalis, phalank media dan phalank distalis
OTOT YANG BERPERAN DALAM ANKLE DISARTICULATION
Tibialis anterior
tibialis anterior adalah otot yang berasal dari bagian atas dua-pertiga dari permukaan lateral tibia dan memasukkan ke dalam medial runcing dan pertama metatarsal tulang kaki
b. Gastrocnemius
Fungsinya adalah pelantar meregangkan kaki di sendi pergelangan kaki dan meregangkan kaki di sendi lutut
Otot-otot pada kaki terdiri atas otot-otot ekstrinsik dan otot-otot intrinsik. Otot ekstrinsik terletak pada bagian anterior, lateral dan posterior tungkai bawah sampai ke kaki.
Otot primemover plantarfleksi ankle adalah otot two-joint gastrocnemius dan one-joint so-leus. Otot-otot lain yang memberikan kontribusi ter-hadap plantarfleksi adalah otot tibialis poste-rior, fleksor hallucis longus, fleksor digitorum longus, serta otot peroneus longus dan brevis.
Otot tibialis posterior merupakan otot supinator dan invertor yang kuat, yang membantu me-ngontrol pronasi selama berjalan.
Otot fleksor hallucis longus dan fleksor digito-rum longus berperan sebagai primemover fleksi jari-jari kaki. otot-otot ini membantu meno-pang arkus longitudinal medial.
Otot peroneus longus dan brevis secara utama berperan sebagai evertor kaki. Otot peroneus longus juga membantu meno-pang arkus transversal dan longitudinal lateral.
Otot primemover dorsifleksi ankle adalah otot tibialis anterior (juga invertor ankle), ekstensor hallucis longus, ekstensor digitorum longus (juga ekstensor jari-jari kaki), dan peroneus tertius
LIGA-MENT PADA ANKLE JOINT
Pada sisi medial ankle joint diperkuat oleh 5 ikatan ligamen yang kuat, 4 ligamen yang menghubungkan malleolus medial tibia dengan tulang tarsal bagian posterior, calcaneus, talus dan navicular.
Tibiofibular inferior joint ditopang oleh liga-men interosseous tibiofibular serta ligamen ti-biofibular anterior dan posterior. Gerak yg dihasilkan adalah gerak slide.
Keempat ligamen tersebut secara kolektif dike-nal sebagai ligamen deltoid, terdiri atas liga-men calcaneotibial, talotibial anterior, tibiona-vicular, dan talotibial posterior.
Ligamen kelima dikenal sebagai ligamen spring (ligamen plantar calcaneonavicular) yang memberikan hubungan horisontal antara os navicular & proyeksi sustentaculum tali pa-da bagian medial calcaneus.Pada sisi lateral ankle joint diperkuat oleh 3 li-gamen yang secara kolektif dinamakan ligamen collateral lateral anterior dan posterior.
Ligamen lateral lebih lemah daripada ligamen medial, dan ligamen talofibular anterior paling lemah diantara semua ligamen ankle.
Permukaan yang konkaf adalah mortise, yang dibentuk oleh malleolus tibia dan fibula dan permukaan yg konveks adalah talus, yang ber-bentuk kerucut dan melebar kearah anterior de-ngan apex mengarah ke medial.
Karena bentuk talus tersebut, maka ketika dor-sifleksi kaki talus juga akan abduksi dan sedikit eversi, dan ketika plantarfleksi kaki talus juga akan adduksi dan sedikit inversi disekitar axis oblique.
Pada saat dorsifleksi dan plantarfleksi ankle terjadi sedikit gerakan asesori dari fibula :
– Pada saat plantarfleksi ankle, malleolus lateral (fi-bula) akan berotasi ke medial dan tertarik kearah inferior serta kedua malleoli saling mendekati. Pada sendi superior, caput fibula akan slide kearah inferior
– Pada saat dorsifleksi ankle, malleolus lateral akan berotasi ke lateral dan tertarik kearah superior serta kedua malleoli saling membuka. Pada sendi supe-rior, caput fibula akan slide kearah superior. – Pada saat supinasi kaki, caput fibula akan slide ke distal dan posterior (external rotasi). Pada saat pro-nasi kaki caput fibula akan slide ke proksimal dan anterior (internal rotasi).
Gerakan Pada Ankle Joint :
Plantar Flexion Exercise
Dorsi Flexion Exercise
Inversion Dan Eversion
PENGERTIAN AMPUTASI SHYMES(ANKLE) ORTOTIK PROSTETIK
Amputasi Symes (ankle)
amputasi pergelangan kaki pertama kali pertama kali dilakukan pada tahun 1843 oleh seorang ahli bedah Skotlandia yang disebut mr.james Symes.
Teknik masih membawa namanya. metode operasi ini tetap tidak berubah dan masih banyak digunakan saat ini
Penyebab Amputasi
Alasan paling umum untuk tingkat amputasi adalah:
Trauma (tambang, sepeda motor, luka bakar dll).
Penyakit vaskular perifer (gangren terbatas).
Infeksi (sangat terlokalisasi).
Cacat bawaan.
Anatomi Syme’s
1) Distal phalanx.
2) Disarticulation Proximal Inter Phalangeal joint. ( hallux only )
3) Disarticulation of toes.
4) Distal metatarsals.
5) Proximal metatarsals.
6) Lisfranc ( 1815) - Tarsometatarsal disarticulation.
7) Chopart (1792 ) - Talonavicular + calcaneocuboid disarticulation.
8) Metatarsal / Phalangeal Ray.
TEKNIK OPERASI DAN EVALUASI
Teknik dari amputasi terdiri dari :
1. Myodesis
2. Myoplasti
Teknik dan indikasi dari tindakan amputasi untuk evaluasi dari puntung sangat penting. Hal yang perlu dievaluasi adalah :
1. Kondisi secara umum yaitu status mental penderita dan kondisi fisik penderita (vital sign,
penyakit penyerta)
2. Kondisi secara lokal (puntung) yaitu panjang puntung, bentuk puntung, tipe dan posisi dari
jaringan parut insisi, luas gerak sendi dan stabilitas dari persendian.
Kelebihan symes amputasi
Dalam amputasi ini pasien dapat berjalan tanpa prostesis, stump lebih pendek dari kaki asli. Tapi masih memungkinkan untuk berjalan walapun pincang.
Stump memiliki bantalan penuh
Kekurangan symes amputasi
Karena stump yang panjang, sulit untuk menyesuaikan kaki buatan yang baik ke dalam ruang yang tersedia.
Kadang-kadang operasi bisa salah. Hal ini dapat menyebabkan stump menyakitkan. Dalam semacam ini kasus kita dapat menggunakan tendon patela dan tibialis flare untuk sebagian dari beban akhir tunggul.
Stump panjang susah untuk di pakaikan sach foot
PENANGANAN REHABILITASI PENDERITA AMPUTASI
a. Penanganan Sebelum Prostesis
1. Sebelum operasi
Pemberian latihan sebelum operasi dapat berupa :
a. Latihan penguatan dari seluruh otot
b. Latihan luas gerak sendi
c. Latihan untuk ADL
2. Setelah operasi
a. Penyembuhan luka operasi
b. Mengontrol nyeri
c. Melihat performa dari ADL nya
d. Mobilitas
e. Mempertahankan luas gerak sendi dari bagian anggota gerak yang diamputasi
f. Menyiapkan stump untuk pengukuran prostesis
g. Menerangkan mengenai pengukuran dan perawatan prostesis
h. Mensuport terhadap perubahan akibat amputasinya
Penanganan Stump
Untuk mempercepat kesembuhan luka, mencegah trauma, mengurangi edema, serta mengurangi nyeri dapat diberikan a plester of Paris atau rigid dressing yang terbuat dari fiberglass jika tidak ada rigid dressing dapat dipakai elastic bandage atau elastic stockinette dan harus dipakai selama 24 jam kecuali saat mandi atau saat luka dibersihkan.
amputasi pergelangan kaki pertama kali pertama kali dilakukan pada tahun 1843 oleh seorang ahli bedah Skotlandia yang disebut mr.james Symes.
Teknik masih membawa namanya. metode operasi ini tetap tidak berubah dan masih banyak digunakan saat ini
Penyebab Amputasi
Alasan paling umum untuk tingkat amputasi adalah:
Trauma (tambang, sepeda motor, luka bakar dll).
Penyakit vaskular perifer (gangren terbatas).
Infeksi (sangat terlokalisasi).
Cacat bawaan.
Anatomi Syme’s
1) Distal phalanx.
2) Disarticulation Proximal Inter Phalangeal joint. ( hallux only )
3) Disarticulation of toes.
4) Distal metatarsals.
5) Proximal metatarsals.
6) Lisfranc ( 1815) - Tarsometatarsal disarticulation.
7) Chopart (1792 ) - Talonavicular + calcaneocuboid disarticulation.
8) Metatarsal / Phalangeal Ray.
TEKNIK OPERASI DAN EVALUASI
Teknik dari amputasi terdiri dari :
1. Myodesis
2. Myoplasti
Teknik dan indikasi dari tindakan amputasi untuk evaluasi dari puntung sangat penting. Hal yang perlu dievaluasi adalah :
1. Kondisi secara umum yaitu status mental penderita dan kondisi fisik penderita (vital sign,
penyakit penyerta)
2. Kondisi secara lokal (puntung) yaitu panjang puntung, bentuk puntung, tipe dan posisi dari
jaringan parut insisi, luas gerak sendi dan stabilitas dari persendian.
Kelebihan symes amputasi
Dalam amputasi ini pasien dapat berjalan tanpa prostesis, stump lebih pendek dari kaki asli. Tapi masih memungkinkan untuk berjalan walapun pincang.
Stump memiliki bantalan penuh
Kekurangan symes amputasi
Karena stump yang panjang, sulit untuk menyesuaikan kaki buatan yang baik ke dalam ruang yang tersedia.
Kadang-kadang operasi bisa salah. Hal ini dapat menyebabkan stump menyakitkan. Dalam semacam ini kasus kita dapat menggunakan tendon patela dan tibialis flare untuk sebagian dari beban akhir tunggul.
Stump panjang susah untuk di pakaikan sach foot
PENANGANAN REHABILITASI PENDERITA AMPUTASI
a. Penanganan Sebelum Prostesis
1. Sebelum operasi
Pemberian latihan sebelum operasi dapat berupa :
a. Latihan penguatan dari seluruh otot
b. Latihan luas gerak sendi
c. Latihan untuk ADL
2. Setelah operasi
a. Penyembuhan luka operasi
b. Mengontrol nyeri
c. Melihat performa dari ADL nya
d. Mobilitas
e. Mempertahankan luas gerak sendi dari bagian anggota gerak yang diamputasi
f. Menyiapkan stump untuk pengukuran prostesis
g. Menerangkan mengenai pengukuran dan perawatan prostesis
h. Mensuport terhadap perubahan akibat amputasinya
Penanganan Stump
Untuk mempercepat kesembuhan luka, mencegah trauma, mengurangi edema, serta mengurangi nyeri dapat diberikan a plester of Paris atau rigid dressing yang terbuat dari fiberglass jika tidak ada rigid dressing dapat dipakai elastic bandage atau elastic stockinette dan harus dipakai selama 24 jam kecuali saat mandi atau saat luka dibersihkan.
contoh soal UAS KD
1. Apa yang anda ketahui tentang knee disarticulation prosthesis?
Knee disarticulation prostesis adalah alat pengganti anggota gerak tubuh yang dipasangkan di luar tubuh, diperuntukkan bagi pasien dengan amputasi knee disarticulation atau through knee (tepat lutut).
2. Sebutkan otot penggerak utama
a. Hip joint : fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi
Fleksi : illiopsoas
Ekstensi : Gluteus maximus, biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus
Abduksi : gluteus medius
Adduksi : adduktor longus, adduktor magnus, adduktor brevis, pectineus, gracilis
b. Knee joint : fleksi-ekstensi
Fleksi : biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus
Ekstensi : rectus femoris, vastus lateralis, vastus intermedius, vastus medialis
c. Ankle join : plantar-dorsal fleksi
Plantar fleksi : gastrocnemius, soleus
Dorsal fleksi : tibialis anterior
3. Apa yang anda ketahui tentang diabetes mellitus?
Diabetes merupakankeadaan yang timbulkarenaketidakmampuantubuhmengolahkarbohidrat/glukosaakibatkurangnyajumlah insulin atau insulin tidakberfungsisempurna. Menurut WHO, tipe-tipe DM dibagi menjadi 3, yaitu DM tipe 1 (tergantung insulin/IDDM), DM Tipe 2 (tidak tergantung insulin/NIDDM), Gestational Diabetes (diabetes pada masa kehamilan)
4. Jelaskan tumpuan untuk end bearing stump dan non weight bearing stup!
Pada end bearing stump tumpuan terletak di end of stump dengan tipe suspensi supracondylar suspensi. Namun, jika pasien menginginkan memindahkan tumpuan ke ischial tuberosity juga diperbolehkan. Dalam kasus seperti ini, suspensi yang dipergunakan tidak boleh supracondylar suspensi, karena tekanan antara ishial seat dan ischial tuberosity akan cenderung mendorong socket agar lepas dari stump sehingga menyebabkan nyeri pada area medial dan lateral epicondyle of femur. Suspensi yang dapat digunakan pada kasu ini contohnya Sillesian belt, neoprene, rigid pelvic band, dll.
Pada non weight bearing stump tumpuan dipindahkan ke Ishial tuberosity. Seperti telah dijelaskan sebelumnya suspensi yang dipergunakan tidak boleh supracondylar suspensi, karena tekanan antara ishial seat dan ischial tuberosity akan cenderung mendorong socket agar lepas dari stump sehingga menyebabkan nyeri pada area medial dan lateral epicondyle of femur. Suspensi yang dapat digunakan pada kasu ini contohnya Sillesian belt, neoprene, rigid pelvic band, dll.
5. Bagaimana karakteristik stump knee disarticulation?
End bearing stump
Long length, sehingga memberikan keuntungan long lever arm
Bulbous distal end, sehingga memungkinkan self suspending
Strong muscle karena otot penggerak utama masih kuat
Triangular shape sebagai rotational control
6. Jelaskan perbedaan single axis knee joint dengan polycentric knee joint!
Single axis knee joint adalah tipe knee joint prosthesis dimana rotation centre of the joint letaknya tetap pada satu titik pada semua gerakan knee.
Polycentric knee joint adalah tipe knee joint prosthesis dimana rotation centre of the joint letaknya berbeda-beda tergantung sudut gerakan knee. Polycentric knee joint merupakan tipe knee joint prosthesis yang paling mendekati anatomical knee joint.
7. Jelaskan pentingnya melakukan check out procedure dalam pelayanan ortotik prostetik!
Pentingnya melakukan checkout procedure
1. Untuk memastikan kualitas& tidak ada kesalahan dalam pembuatan prosthesis
2. Kepuasan pelayanan
3. Untuk memastikan pasien tidak memiliki gait deviations
4. Untuk memastikan pasien bisa menggunakan dan melepas prosthesis
5. Untuk memastikan pasien tahu bagaimana untuk membersihkan dan merawat prosthesis
Knee disarticulation prostesis adalah alat pengganti anggota gerak tubuh yang dipasangkan di luar tubuh, diperuntukkan bagi pasien dengan amputasi knee disarticulation atau through knee (tepat lutut).
2. Sebutkan otot penggerak utama
a. Hip joint : fleksi-ekstensi, abduksi-adduksi
Fleksi : illiopsoas
Ekstensi : Gluteus maximus, biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus
Abduksi : gluteus medius
Adduksi : adduktor longus, adduktor magnus, adduktor brevis, pectineus, gracilis
b. Knee joint : fleksi-ekstensi
Fleksi : biceps femoris, semitendinosus, semimembranosus
Ekstensi : rectus femoris, vastus lateralis, vastus intermedius, vastus medialis
c. Ankle join : plantar-dorsal fleksi
Plantar fleksi : gastrocnemius, soleus
Dorsal fleksi : tibialis anterior
3. Apa yang anda ketahui tentang diabetes mellitus?
Diabetes merupakankeadaan yang timbulkarenaketidakmampuantubuhmengolahkarbohidrat/glukosaakibatkurangnyajumlah insulin atau insulin tidakberfungsisempurna. Menurut WHO, tipe-tipe DM dibagi menjadi 3, yaitu DM tipe 1 (tergantung insulin/IDDM), DM Tipe 2 (tidak tergantung insulin/NIDDM), Gestational Diabetes (diabetes pada masa kehamilan)
4. Jelaskan tumpuan untuk end bearing stump dan non weight bearing stup!
Pada end bearing stump tumpuan terletak di end of stump dengan tipe suspensi supracondylar suspensi. Namun, jika pasien menginginkan memindahkan tumpuan ke ischial tuberosity juga diperbolehkan. Dalam kasus seperti ini, suspensi yang dipergunakan tidak boleh supracondylar suspensi, karena tekanan antara ishial seat dan ischial tuberosity akan cenderung mendorong socket agar lepas dari stump sehingga menyebabkan nyeri pada area medial dan lateral epicondyle of femur. Suspensi yang dapat digunakan pada kasu ini contohnya Sillesian belt, neoprene, rigid pelvic band, dll.
Pada non weight bearing stump tumpuan dipindahkan ke Ishial tuberosity. Seperti telah dijelaskan sebelumnya suspensi yang dipergunakan tidak boleh supracondylar suspensi, karena tekanan antara ishial seat dan ischial tuberosity akan cenderung mendorong socket agar lepas dari stump sehingga menyebabkan nyeri pada area medial dan lateral epicondyle of femur. Suspensi yang dapat digunakan pada kasu ini contohnya Sillesian belt, neoprene, rigid pelvic band, dll.
5. Bagaimana karakteristik stump knee disarticulation?
End bearing stump
Long length, sehingga memberikan keuntungan long lever arm
Bulbous distal end, sehingga memungkinkan self suspending
Strong muscle karena otot penggerak utama masih kuat
Triangular shape sebagai rotational control
6. Jelaskan perbedaan single axis knee joint dengan polycentric knee joint!
Single axis knee joint adalah tipe knee joint prosthesis dimana rotation centre of the joint letaknya tetap pada satu titik pada semua gerakan knee.
Polycentric knee joint adalah tipe knee joint prosthesis dimana rotation centre of the joint letaknya berbeda-beda tergantung sudut gerakan knee. Polycentric knee joint merupakan tipe knee joint prosthesis yang paling mendekati anatomical knee joint.
7. Jelaskan pentingnya melakukan check out procedure dalam pelayanan ortotik prostetik!
Pentingnya melakukan checkout procedure
1. Untuk memastikan kualitas& tidak ada kesalahan dalam pembuatan prosthesis
2. Kepuasan pelayanan
3. Untuk memastikan pasien tidak memiliki gait deviations
4. Untuk memastikan pasien bisa menggunakan dan melepas prosthesis
5. Untuk memastikan pasien tahu bagaimana untuk membersihkan dan merawat prosthesis
Langganan:
Postingan (Atom)